Home » Uncategorized » Sejarah Haul Para Habaib dan Kiai di Pekalongan

Sejarah Haul Para Habaib dan Kiai di Pekalongan

alfin_busido 16 Mar 2025 34

Pada tahun 2014, Setelah Romo Yai Idris (wafat), Abah menjelaskan tentang pentingnya menghormati guru, mengucapkan terima kasih kepada guru, almamater, serta Haul. Beliau juga nyemangati santri untuk berpartisipasi dalam acara Haul dan Acara Pondok. Beliau juga mengajarkan kepada kami bahasa untuk pemberian yang dihaturkan kepada guru atau almamater, jangan menggunakan shodaqoh, tapi dengan bahasa Hadiah. Karena Hadiah merupakan pemberian penghormatan, berbeda dengan shodaqoh yang terkesan diberikan kepada orang miskin. Kemudian, teman-teman dari Lirboyo yang ngaji Romadlon di Kanzus mengadakan acara 40 hari wafatnya Romo Yai Idris. Kita minta izin ke Abah, dan Abah juga merestui. 

Masalah yang muncul pada panitia saat itu, terkait dana. Karena para santri yang ngaji Ramadan rata- rata uang saku pas- pasan, panitia tidak tega mau narik iuran, dan panitia juga tidak berani matur ke Abah. Saat Ngaji Abah menceritkan lagi terkait pentingnya Haul dan beliau juga dawuh yang kurang lebih: “Gawe ngehauli gurune iseh eman buko ambi opo, saur ambi opo” (buat acara Haul gurunya masih bingung nanti buka apa, sahur apa). Kemudian Abah manggil santri senior lalu memberi uang. Di kesempatan ngaji yang selanjutnya Abah dawuh: “Mosok gawe haul gurune isih ngenteni dikentongi” (masak buat haul gurunya masih harus menunggu di tarik). Ini merupakan bentuk tarbiyah Habib Luthfi kepada para santri untuk loyal kepada guru dan almamater tanpa harus dipaksa.

Acara Haul berjalan dengan lancar, dengan hari dan tanggal sesuai acara Haul di Lirboyo. Acara diisi Khotmil qur’an, Tahlil, Rotib Kubro, dan membacakan manaqib kiai Lirboyo. Kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bareng dan sholat Maghrib. Setiap acara Haul, paniitia mengundang teman-teman dari Pekalongan, teman-teman santri seangkatan, dan siapa pun yang ingin bergabung dipersilakan.  

Di tahun berikutnya, santri Ramadan Kanzus mengadakan Haul lagi. Dana berasal dari para santriyang ngaji Romadlon di Kanzus, dan Abah juga memberikan kami uang. Di tahun ketiga, para santrimengadakan Haul lagi, tetapi acara dimaturkan ke Abah setelah acara selesai acara Haul, karena panitia merasa malu selalu dikasih uang oleh Abah. Namun panitia merasa kurang adab karena tidak meminta restu dari tuan rumah untuk mengadakan acara, maka  di tahun selanjutnya panitia selalu meminta restu ke Abah terkait acara Haul. Setiap matur mohon restu, Abah selalu memberi uang untuk tambahan pendanaan, pernah suatu saat memberi dua kambing untuk acara haul di Kanzus.

KH. Abdulloh Sa’ad Alm. juga selalu mendukung kami setiap kali kami akan mengadakan Haul. Bahkan, beliau pernah berkata, “Jika santri merasa berat dengan pendanaan, saya siap menanggung semuanya”. Namun panitia merasa malu, karena acara untuk Kiai kami para santri justru didanai oleh orang lain. Sehingga pendanaan kita cukupkan dari para santri Romadlonan, santri dan Himasal Pekalongan dengan iuran seikhlasnya.

Karena yang Romadlonan di Kanzus tidak hanya dari Lirboyo, di tahun berikutnya pantia mengadakan Haul untuk Kiai-Kiai Lirboyo, Ploso, Termas dan Sidogiri. Di tahun berikutnya, Karena yang ngaji di Pekalongan tidak hanya santri Lirboyo, ada yang dari Ploso, Sidogiri, Termas, Sarang, kiai- kiai dan Para Habaib, maka dengan restu Abah acara haul lebih umum lagi yakni segenap masyayikh dari berbagai pesantren beserta para habaib.

Pada tahun 2019 M. Karena Panitia mendapat kabar, bahwa Himasal Pekalongan juga tertarik untuk ikut serta dalam acara Haul, maka tahun selanjutnya, santri Ramadan mulai bekerja sama dengan Himasal Pekalongan. Kepanitiaan dari santri Pekalongan, Himasal Pekalongan dan santri posoan Kanzus Sholawat.Semua berharap mendapat Ridlo, dari para Guru, Kiai dan Habaib. Dan semoga banyak Haul yang diadakan di setiap wilayah dan daerah.

Demikian yang dapat kami rangkum, jika ada kritik dan saran yang membangun kami persilahkan mengisi di kolom komentar. Kami ucapkan terimakasih

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Kesunahan Berpuasa

alfin_busido

06 Mar 2025

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.[1] (Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ …